Akhirnya Liburan pun Telah tiba, aku dan teman-temanku mempersiapkan untuk liburan di suatu
pulau, mungkin pulau itu tidak terlalu besar,namu pulau itu terlihat sangat indah, pulau itu agak terpencil,tapi tidak masalah
yang penting aku dan teman-temanku bisa refreshing disana, supaya otak ini bisa fresh kembali setelah selesai melakukan ulangan akhir
ini.
hari yang ditunggu-tunggu pun datang, akhirnya aku dan temanku bergegas segera menuju ke pulau yang dimaksud, 5 jam sudah kita
menempuh perjalanan yang cukup melelahkan,,akhirnya sampai juga di sebuah pulau,saat kita sampai disana,perasaan lelah,capek
,semua terbayar sudah oleh pemandangan yang sangat menakjubkan.
"Dek, bapak akan kembali ke pulau ini sore nantikalian bersenang-senanglah dulu di tempat ini,nanti sore sekitar jam 5 bapak akan
jemput kalian di tempat ini, tapi selama kalian di tempat ini, kalian harus menjaga ucapan kalian, jangan mengatakan kata-kata yang kasar
"ujar bapak pemilik perahu sembari menasihati kita semua.
"baik pak, kami akantunggu disini jam 5 tepat" ujar yudana "baiklah, sekarang bapak pulang dulu,kalian berhati-hatilah disini"
ujar bapak itu.
Tak lama kami bersenang-senang, kirana merasakan ada hal yang berbeda di pulau itu, ia merasakan keheningan,tak seperti saat pertama ia
menginjakkan kaki akai dipulau nan indah ini, aku pun merasakan hal yang sama seperti kirana, entah mengapa, padahal awalnya kami merasa baik-baik saja
,tapi kenapa sepertinya da yang berbeda di pulau ini. "guys, aku ngerasa kok ada yang aneh ya di pulau ini" ujar yudana sambil
menenangkan kirana.
Alhirnya kami memutuskan untuk mencari kelapa muda,semoga aja ketemu,tapi daritadi kita menyusuri pulau ini,kenapa yang ada hanya semak-semak belukar dan pepohonan
yang sangat tinggi, tak ada satupun pohon kelapa yang kami lewati.padahal seharusnya ada pohon kelapa yang bisa kami ambil kelapanya
,tapi ya sudahlah,bentar lagi juga sore,kita kan akan pulan ke kota
Kita semua memutuskan untuk menyudahi mencari kelapa muda karena hari telah menunjukkan pukul 4 sore, kita harus secepatnya menuju
tempat yang tadi, tetapi. . . kenapa kita belum mendapatkan jalan keluardari pulau ini, apa mungkin kita sudah tersesat?
tapi mana mungkin,kita kan punya kompas untuk menunjuk arah,masa tersesat sih, hari sudah semakin gelap,semua mengambil senter untuk penerangan
karena kita sudah tak bisa melihat jalan yang sudah cukup gelap.
kami terus berjalan menyusuri jalanan di pulau ini, tak berapa lama kita menemukan sebuah rumah yang sudah tua, kita memutuskan untuk bersinggah
ditempat itu, mungkin itu rumah nelayan yang ada di pulau ini, besok kita akan kembali kepinggir pantai, karena waktu yang sudah malam yangtak memungkinkan untuk
melanjutkan perjalanan,saat aku dan yang lainnya menghampiri rumah tersebut aku merasakan hal yang aneh dari rumah itu, tapi ya sudahlah,ini juga hanya sementara.
saat mereka tertidur lelap,aku dan kirana masih saja belum bisa tidur sepertinya adakejanggalan dalam rumah ini
,bagaimana tidak, rumah ini sangat berantakan dan kotor, "mana mungkin ada rumah di tengah pulau seperti ini,terucap dalam hatiku."
matahari pun telah memancarkan sinarnya dari ufuk timur,aku dan temanku segera bergegas untuk cepat keluar dari pulau ini.
kami menempuh perjalanan yang cukup panjang untuk sampai ke pesisir pantai, namun tak sampai juga,mungkin kami tersesat semua
.terus dan terus kami menempuh perjalanan yang cukup melelahkan, lalu kami pun bertemu ddengan seorang kakek tua yang ada di pulau itu,
kami pun terkejut akan kedatangan akek tua itu, aku dan kirana berteriak kkarena ketakutan."aaaaaaaaa!!! aku dan kirana berteriak sekeras
mungkin karena terkejut dan ketakutan."
"Bapak siapa?"tanya yudana pada kakek itu
"sebenarnya mau apa bapak ini mengagetkan kami seperti ini?" tanya samuel pada kakek itu
"Kalian gak usah takut,bapak cuma minta kalian pergi dari tempat ini, tempat ini berbahaya!!" ucap bapak itu dengan nada yang menyeramkan
"memang apa yang sebenarnya terjadi di pulau ini sih pak? kenapa dari tadi kita tidak menemukan jalan keluar?" tanya yudana pada kakek itu
"Baiklah, sekarabg kalian ikut bapak untuk keluar dari tempat ini dan jangan pernah menengok kebelakanng, nanti kalia akan terus tersesat
selamanya di tempat ini dan tak akan pernah bisa keluar dari tempat ini, kalian hanya boleh menengok saat kita sudah sampai di pesisir pantai
, nanti bapak akan ceritakan semuanya pada kalian,pahaam!!" ujar kakek tua itu
saat kami semua sedang berjalan menuju panyai, aku mendengar teriakan samuel dan meminta tolong, karena kakek itu menasehahti kami
jangan menengok kebelakang, aku tak memperdulikan teriakan itu, tak berapa lama kami sampai ke pesisir pantai.
"Sekarang kalian boleh menengok ke belakang" ujar kakek "haah, kemana mereka semua kek,kenapa mereka semua menghilang kek?
jawab kek?" tanyaku sambil berteriak dan menangis.
"teman-teman kalian tidak mematuhi apa yang kakek bilang, kakek bilang jangan menoleh ke belakang sebelum sampai di pesisir pantai
ini!!"jawab kakek tanpa berbuat apa-apa"lalu bagaimana dengan nasib temanku kek?sebenarnya apa yang terjadi sih kek? ada apa di pulau ini?
Tanyaku dengan sedikit bernada tinggi
"Baiklah, akan kakek ceritakan semuanya padamu, dahulu kala di tempat ini terdapat suatu perumahan atau perkotaan tempat orang berwisata
di sini, karena tempat ini dikenal sangat indah dan sejuk, namun saat itu terjadi wabah penyakit yang sangat mengerikan dan mematikan
, semua orang terkena penyakit itu, akhirnya kota kecil itupun dibakar,semua bangunannya lenyap lalu tempat ini terkena tsunami yang sangat
besar, setelah beberapa tahun tanah inilah yang tersisa dan disebut orang sebagai pulau yang indah,mereka yang terbakar disana ingin
membalas dendam pada orang yang telah membakar tempat ini.
Siapapun yang datang ke tempat ini mereka tak akan selamat, beruntunglah kamu selamat,sekarang pergi dari tempat ini, sebentar lagi
ada perahu yang datang dan akan menjemputmu meninggalkan kota ini." Ujar kakek itu menceritakan semua hal yang terjadi di tempat ini
"terimakasih kek, kakek bagaimana" tanyaku. "tenang aja, sekarang cepat kamu pergi dari tempat ini" Ujarku, Setelah itu kakek menghilang
dan perahu pun datang.